Senin, 28 Januari 2013

IMAM KHOMEINI & CERITA TOLERANSI


Oleh: Khoirul Umam/choir934@gmail.com, FUF, BM 2011
Pernah dimuat di Kompasiana, dibaca oleh 430 pembaca.


Ada cerita menarik sekaligus penting untuk kita ketahui, tentang sosok hebat Imam Khomeini, tokoh revolusi Iran, mengenai toleransi keberagamaan.

Sekitar masa-masa sebelum revolusi Iran 1979, terjadi pengasingan kepada tokoh besar Iran –Imam Khomeini. Imam diasingkan di Prancis dalam beberapa tahun. Ia hidup berdampingan dengan damai bersama-sama penduduk asli yang semuanya adalah pemeluk kristen. Tapi, bagi Imam, kristen atau apapun agamanya tidaklah penting, yang pasti adalah berdampingan dan menjalin harmonisasi.

Imam begitu biijak bergaul dengan mereka, tak tanggung-tangggung, si Imam selalu menyiapkan hadiah dan bunga untuk tetangga-tetangganya yang kristen terebut. Setiap kali ada perayaan keagamaan, Imam mengunjungi satu-persatu rumah para tetangganya, serta membagi-bagikan hadiah dan bunga sembari mengucap “Selamat merayakan hari natal,” selamat merayakan hari paskah” dan sebagainya. Sehingga membuat kagum para tetangganya.

Hingga berjalan beberapa tahun, saatnya-lah Imam beranjak meninggalkan Prancis untuk kembali ke Iran. Dan yang tak disangka-sangka, respon para tetangga tersebut sangat besar. Mereka berharap kepada Imam agar tidak meninggalkan kampung itu. Itu harapan mereka. Dan yang lebih mengherankan, mereka mengatakan “Hai Imam, janganlah engkau meninggalkan kami. Kami telah mendapatkan berkah lantaran engkau Imam.”

Begitu mengagumkan, umat beda agama mengharap agar si Imam menetap hidup bersama dengan mereka. Apa yang menyebabkan hal tersebut? Tidak lain adalah sikap toleransi Imam. Sikap toleransi itulah yang menjadikan kekaguman para tetangga kepada Imam. Penghormatan Imam terhadap umat beda agama menjadikan ia dicintai oleh umat beda agama. Lantas, akankah masih ada cerita-cerita seperti cerita Imam ini yang akan kita dengar di masa depan?