Senin, 11 November 2013

BIDIKMISI UIN JAKARTA SILATURRAHIM KE USU, UNIMED DAN IAIN SU



www.uinjkt.ac.id

Formabi online, Medan, 6-8/11/13—Kamis s.d. Jum’at kemaren (6-7/11) Bidikmisi UIN Jakarta bertandang untuk silaturahim dan sharing dengan Bidikmisi Universitas Sumatra Utara (USU), Universitas Negeri Medan (Unimed) dan IAIN Sumatra Utara (SU). Kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan Dialog Lembaga Kemahasiswaan UIN Jakarta dengan USU, Unimed dan IAIN SU. Pada kesempatan ini, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Jakarta melalui Kabag Kemahasiswaan dan Alumni menunjuk Khoirul Umam, penerima beasiswa Bidikmisi tahun 2011 dari Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, yang juga Menteri Kominfo FORMABI UIN Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, ia dapat bertemu langsung dengan beberapa penerima beasiswa Bidikmisi dan juga pengelola dari Bagian Kemahasiswaan masing-masing Perguruan Tinggi yang dituju.  Kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk saling tukar informasi terkait kebidikmisian dengan beberapa kampus di atas. “Alhamdulillah, bisa bertemu dan sharing bareng dengan teman-teman Bidikmisi lain.” Ungkap dia yang dihubungi Formabi online lewat akun twitternya.

Diantara beberapa hal yang dibahas dalam kunjungan itu, adalah terkait living cost—baik nominal, kebijakan penyaluran dan penglolaannya, pembinaan mahasiswa penerima Beasiswa, program kerja organisasi/paguyuban Bidikmisi, hingga berkunjung ke Sekretaria Bidikmisi yang dimiliki.

Pada hari pertama (6/11) ia juga bertemu dengan penerima Beasiswa Bidikmisi IAIN SU yang kebetulan mengikuti acara dialog tersebut. Hari kedua, kampus yang dikunjungi pertama adalah Unimed. Di sana, selain bertemu dengan perwakilan mahasiswa Bidikmisi, ia juga berkesempatan untuk berdialog dengan pengelola Bidikmisi. Kampus selanjutnya yang dituju adalah USU, yang merupakan salah satu kampus besar di Sumatra Utara.

“Banyak informasi dan pelajaran penting dari pertemuan dengan teman-teman Bidikmisi dari berbagai daerah.” Tambahnya.

Diantara yang perlu diperhatikan oleh penerima beasiswa Bidikmisi UIN Jakarta adalah, bahwa kampus-kampus lain hanya mendapatkan living cost senilai enam ratus ribu perbulan. Sedangkan UIN Jakarta senilai tujuh ratus ribu rupiah. Ini diungkap oleh Umam, yang beberapa waktu lalu juga berkunjung ke Kampus IPB. “sejauh yang saya temui, Bidikmisi di kampus lain hanya mendapat enam ratus ribu tiap bulan, sendangkan kita lebih besar seratus lima puluh ribu rupiah dari mereka.” Imbuh dia saat ditemui di Gedung Kemahasiswaan.

Selain membahas living cost, program kerja oraganisasi/paguyuban Bidikmisi juga menjadi topic obrolan. Menurutnya, banyak hal yang harus kita benahi, jika melihat perkembangan dan pelaksanaan program-kerja Organisasi Bidikmisi di kampus lain. “Untuk sementara, kita hanya punya beberapa program seperti bhakti social, family gathering (Mosa), taaruf Formabi, Educated Traveling, Pemilu raya, musyawarah besar dan sebagainya. Kita belum pernah laksanain Expo Bidikmisi, tahun depan doain kita dapat melaksanakannya.” Terang dia.

Saat bertandang ke USU, ia juga berkesempatan mengunjungi Sekretariat Bidikmisi USU dan sekaligus bertemu dengan mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi. “Kebetulan mahasiswa Bdikmisi USU ikut dalam dialog, jadi setelah acara kita diajak mampir ke secretariat.” Cerita Umam, sembari menunjukkan foto bersama dengan mahasiswa Bidikmisi USU.


kegiatan ini adalah realisasi dari program Bagian Kemahasiswaan, yang sebenarnya hanya diikuti oleh DEMA, SEMA dan UKM yang ada di lingkungan UIN Jakarta. Karena beberapa pertimbangan, akhirnya diputuskan untuk mengajak serta mahasiswa Bidikmisi, demikian seperti diterangkan oleh Amellya Hidayat, S.Pd., Admin Beasiswa UIN Jakarta saat dihubungi di ruang kerjanya. (KU/'11)