BECOME A WORLD CLASS UNIVERSITY

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beranjak menuju universitas kelas dunia. Welcome to the world community.

Berprikir Kreatif

Untuk memecahkan problem social.

Berpretasi

Sebagai agen of change, mahasiswa bidikmisi harus berprestasi dalam segala bidang.

Indonesia Jaya

Yang muda yang berkarya.

Indonesia Jaya

Yang muda yang berkarya.

Kamis, 21 November 2013

REVAN JADI PEMBICARA SEMINAR NASIONAL

www.uinjkt.ac.id

Auditorium Kopertais, 19/11/13, Formabi Online—Bertempat di Auditorium Kopertais, Rifqi Rif’an Fauzi, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi yang juga penerima beasiswa Bidikmisi tahun 2012 ini didaulat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional bertajuk “Membentuk Wirausaha Muda Handal” yang diselenggarakan oleh Enterpreneur Community UIN Jakarta (19/11).

Dalam seminar tersebut, dengan bersanding bersama pembicara-pembicara senior dan dosen ahli bidang Bisnis dan Keuangan, ia menyampaikan materi seputar Manajemen Keuangan selama kurang lebih 45 menit.

Saat ditemui di Fakultas, mahasiswa yang baru saja menerima penghargaan IP 4,00 dari Rektor UIN Jakarta ini mengungkapkan, bahwa ini kesempatan emas untuk melatih diri bicara di muka umum. “Saya jadikan ini latihan mental. Itung-itung promosi.” Ungkap Revan, sapaan akrab dia.

Selain Revan, Syahrul Falah, Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, yang juga penerima Beasiswa Bidikmisi tahun 2011 juga dipercayai menjadi moderator dalam seminar  yang dihadiri kurang lebih 300 orang tersebut.

Sebelumnya, Revan juga pernah dipercayai menyampaikan materi “Membangun Motivasi” pada acara Leadership Camp di Bogor, dan juga menjadi pemateri dalam Seminar Beasiswa di UIN Jakarta yang diselenggarakan oleh LDK UIN Jakarta, bertempat di Aula Student Center, Oktober kemaren. (Umam-FU’11)

Minggu, 17 November 2013

LILIS SHOFIYANTI LOLOS LKTS 2013 DI PONTIANAK


Soeta Airport, 18/11/13. Formabi Online—Setelah prestasi Edy Fajar Prasetyo pada KTT APEC Expo 2013 di Nusa Dua Bali Oktober kemaren, kini Bidikmisi UIN Jakarta kembali menorehkan prestasi. Lilis Shofiyanti, mahasiswa Bidikmisi angkatan 2011, Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam (SPI) Fakultas Adab dan Humaniora lolos 40 besar Lomba Karya Tulis Sejarah (LKTS) 2013 yang diselenggarakan oleh Kemdikbud RI. Oleh karena itu, ia mendapatkan kesempatan berangkat ke Pontianak bersama 40 peserta lain dari berbagai daerah di Indonesia. Rencananya, ia akan berada di Pontianak selama lima hari, dari tanggal 18 s.d. 23 Nopember.

Pada kesempatan ini, selain mewakili Propinsi Banten, ia sekaligus juga mewakili Propinsi DKI Jakarta, “Alhamdulillah, UIN menjadi wakil untuk Banten” Ungkap Ketua FORMABI UIN Jakarta ini, yang jugaKetuaKomunitasSaman UIN Jakarta.

Ia menceritakan, bahwa paper berjudul “Tari Saman, Simpul Pemersatu NKRI” ini dibuat hanya dalam waktu kurang dari 2 minggu. Ia juga melakukan riset data dan wawancara ke berbagai sumber, di antaranya di PNRI, IKJ, dan beberapa tokoh Aceh. “Kalo yang lain nulis papernya berbulan-bulan, paper ini diselesaikan kurang dari 2 minggu, dan Alhamdulillah bias rampung. Sempat keliling ke berbagai tempat untuk riset.” Tuturnya.

“Kebetulan, saya sangat suka dengan saman. Jadi, selain hobi, saya ingin saman menjadi penelitian saya, dan insya Allah akan berlanjut sebagai skripsi saya nanti. Mohon doanya semoga mendapat yang terbaik. Ini kebanggaan untuk kita semua.” Imbuhnya.

Dalam penuturannya, ia tak mengira jika papernya lolos. Pasalnya, selain dikerjakan dalam waktu singkat, ia mengaku bahwa sebenarnya hanya coba-coba. Ia mengatakan bahwa judul yang ia ajukan berawal dari obrolan ringan dengan beberapa orang teman Bidikmisi.

Menurut Admin Beasiswa UIN, Amellya Hidayat, S.Pd. saat dihubungi terpisah, Wakil Rektor III juga menyampaikan apresiasinya. “Kebetulan, kemaren Bapak Warek III sudah mendengar kabar ini, dan merasa bangga dengan teman-teman Bidikmisi.” Ungkap Pembina FORMABI ini, yang juga coach dari Lilis.

Sebelumnya, pada LKTS tahun 2011 lalu UIN Jakarta juga lolo hingga tujuh besar, yang saat itu diwakili oleh Firmansyah. Sedangkan tahun 2012, UIN Jakarta yang diwakili oleh Fauzan menyabet juara II dengan judul Sejarah Maritim Indonesia. (KU.’11)

Senin, 11 November 2013

BIDIKMISI UIN JAKARTA SILATURRAHIM KE USU, UNIMED DAN IAIN SU



www.uinjkt.ac.id

Formabi online, Medan, 6-8/11/13—Kamis s.d. Jum’at kemaren (6-7/11) Bidikmisi UIN Jakarta bertandang untuk silaturahim dan sharing dengan Bidikmisi Universitas Sumatra Utara (USU), Universitas Negeri Medan (Unimed) dan IAIN Sumatra Utara (SU). Kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan Dialog Lembaga Kemahasiswaan UIN Jakarta dengan USU, Unimed dan IAIN SU. Pada kesempatan ini, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Jakarta melalui Kabag Kemahasiswaan dan Alumni menunjuk Khoirul Umam, penerima beasiswa Bidikmisi tahun 2011 dari Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, yang juga Menteri Kominfo FORMABI UIN Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, ia dapat bertemu langsung dengan beberapa penerima beasiswa Bidikmisi dan juga pengelola dari Bagian Kemahasiswaan masing-masing Perguruan Tinggi yang dituju.  Kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk saling tukar informasi terkait kebidikmisian dengan beberapa kampus di atas. “Alhamdulillah, bisa bertemu dan sharing bareng dengan teman-teman Bidikmisi lain.” Ungkap dia yang dihubungi Formabi online lewat akun twitternya.

Diantara beberapa hal yang dibahas dalam kunjungan itu, adalah terkait living cost—baik nominal, kebijakan penyaluran dan penglolaannya, pembinaan mahasiswa penerima Beasiswa, program kerja organisasi/paguyuban Bidikmisi, hingga berkunjung ke Sekretaria Bidikmisi yang dimiliki.

Pada hari pertama (6/11) ia juga bertemu dengan penerima Beasiswa Bidikmisi IAIN SU yang kebetulan mengikuti acara dialog tersebut. Hari kedua, kampus yang dikunjungi pertama adalah Unimed. Di sana, selain bertemu dengan perwakilan mahasiswa Bidikmisi, ia juga berkesempatan untuk berdialog dengan pengelola Bidikmisi. Kampus selanjutnya yang dituju adalah USU, yang merupakan salah satu kampus besar di Sumatra Utara.

“Banyak informasi dan pelajaran penting dari pertemuan dengan teman-teman Bidikmisi dari berbagai daerah.” Tambahnya.

Diantara yang perlu diperhatikan oleh penerima beasiswa Bidikmisi UIN Jakarta adalah, bahwa kampus-kampus lain hanya mendapatkan living cost senilai enam ratus ribu perbulan. Sedangkan UIN Jakarta senilai tujuh ratus ribu rupiah. Ini diungkap oleh Umam, yang beberapa waktu lalu juga berkunjung ke Kampus IPB. “sejauh yang saya temui, Bidikmisi di kampus lain hanya mendapat enam ratus ribu tiap bulan, sendangkan kita lebih besar seratus lima puluh ribu rupiah dari mereka.” Imbuh dia saat ditemui di Gedung Kemahasiswaan.

Selain membahas living cost, program kerja oraganisasi/paguyuban Bidikmisi juga menjadi topic obrolan. Menurutnya, banyak hal yang harus kita benahi, jika melihat perkembangan dan pelaksanaan program-kerja Organisasi Bidikmisi di kampus lain. “Untuk sementara, kita hanya punya beberapa program seperti bhakti social, family gathering (Mosa), taaruf Formabi, Educated Traveling, Pemilu raya, musyawarah besar dan sebagainya. Kita belum pernah laksanain Expo Bidikmisi, tahun depan doain kita dapat melaksanakannya.” Terang dia.

Saat bertandang ke USU, ia juga berkesempatan mengunjungi Sekretariat Bidikmisi USU dan sekaligus bertemu dengan mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi. “Kebetulan mahasiswa Bdikmisi USU ikut dalam dialog, jadi setelah acara kita diajak mampir ke secretariat.” Cerita Umam, sembari menunjukkan foto bersama dengan mahasiswa Bidikmisi USU.


kegiatan ini adalah realisasi dari program Bagian Kemahasiswaan, yang sebenarnya hanya diikuti oleh DEMA, SEMA dan UKM yang ada di lingkungan UIN Jakarta. Karena beberapa pertimbangan, akhirnya diputuskan untuk mengajak serta mahasiswa Bidikmisi, demikian seperti diterangkan oleh Amellya Hidayat, S.Pd., Admin Beasiswa UIN Jakarta saat dihubungi di ruang kerjanya. (KU/'11)

Minggu, 03 November 2013

PERAIH IPK TERTINGGI WISUDA KE-91, SATU-SATUNYA MAHASISWA INDONESIA PADA IMAFA

Auditorium Prof  Dr Harun Nasution, Formabi Online--Pada Wisuda Sarjana ke-91 UIN Jakarta, Vinka Riski Amalia adalah sarjana dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi, yaitu 3.86 (Kumlaude) dari skala 4.0.
Demikian Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr Moh Matsna HS MA menyampaikan hal itu pada upacara Wisuda Sarjana ke-91 UIN Jakarta, di Auditorium Prof Dr Harun Nasution, Ahad (3/10/2013).
Sarjana Program Studi (Prodi) Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi (FST) itu menulis skripsi berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Padi Sawah (Studi Kasus: Gapoktan Mekarsari, Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kanupaten Bogor).”
Atas capaian prestasi itu, ia mengaku bersyukur dan bahagia. "Alhamdulillahi rabbil’alamin akhirnya selesai juga dan bisa lulus di semester ini. Terima kasih ya Allah, restu orang tua, dan support dosen pembimbing, serta teman-teman Agribisnis 2009," ujar Vinka, dara kelahiran, Tangerang, 24 Agustus 1991..
Selain ditabalkan sebagai peraih IPK tertinggi, Vinka dinilai sebagai sarjana berprestasi. Ia punya cerita dan pengamalan kuliah yang mengesankan, baik untuk dirinya maupun bagi sivitas akademik UIN Jakarta. “Yang paling memberikan kesan mendalam adalah betapa harunya diriku ketika paper yang kubuat dengan kedua orang sahabatku dapat tembus dalam International Food Agribusiness and Management Association (IFAMA) diterima, lolos dan berhak untuk dipresentasikan di forum tahunan tersebut di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat pada bulan Juni 2013.” akunya.
Karya tersebut, jelas dia,  merupakan satu-satunya yang mewakili mahasiswa pertanian Indonesia di kancah internasional pada forum tersebut.
Wisuda sarjana bertajuk "Merajut Tradisi Keilmuan yang Berkeadaban" ini, selain dihadiri para guru besar, dekan, orang tua/wali mahasiswa, juga dihadiri sejumlah diplomat Somalia dan para tamu undangan. Sejumlah diplomat Somalia menghadiri acara tersebut, karena terdapat sejumlah warga Somalia yang turut diwisuda.(D. Antariksa/Saifudin)