BECOME A WORLD CLASS UNIVERSITY

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beranjak menuju universitas kelas dunia. Welcome to the world community.

Berprikir Kreatif

Untuk memecahkan problem social.

Berpretasi

Sebagai agen of change, mahasiswa bidikmisi harus berprestasi dalam segala bidang.

Indonesia Jaya

Yang muda yang berkarya.

Indonesia Jaya

Yang muda yang berkarya.

Kamis, 26 Desember 2013

PROTOKOLER BU MEGA & JOKOWI KAGUMI MAHASISWA BM UIN JAKARTA

Ruang Diorama, Formabi Online— Mahasiswa Bidikmisi UIN Jakarta patut berbangga. Pasalnya, protokoler Bu Mega dan Jokowi memberikan apresiasi dan merasa kagum dengan profesionalisme yang dijalankan oleh mahasiswa Bidikmisi UIN Jakarta, ketika menjadi panitia utama dalam Dialog Kebangsaan, Sabtu (21/12) kemaren. Hal ini disampaikan oleh Amellya Hidayat, Pembina Bidikmisi UIN Jakarta yang juga Kordinator Acara Dialog Kebangsaan tersebut, saat rapat evaluasi, Rabu, 25/12.

Dituturkan oleh Amellya Hidayat, bahwa beberapa orang Protokoler Bu Mega dan Jokowi sempat bertanya tentang panitia yang bertugas selama acara berlangsung. Seluruh petugas/panitia berpakaian sangat rapi.

Semua Panitia yang bertugas diharuskan berpakaian rapi, memakai jas atau blezer, sepatu pantofel dan berdasi. Hal ini diakui oleh beliau, bahwa terima tamu yang bertugas telah terlatih dalam berbagai acara besar di UIN, termasuk Student Achivement 2013 kemaren.

Tak hanya itu, Protokoler juga menyampaikan apresiasinya terhadap tim peralatan. Mereka adalah tim yang bertugas mengangkat barang-barang di atas stage. Yang membuat kagum adalah bahwa tim tersebut berbeda dengan biasanya. Mereka berpenampilan sangat rapi, memakai jas, dasi, kemeja dan sepatu pantofel. “Yang ngangkat-ngangkat aja rapi banget.” Ujar Amellya Hidayat, menirukan salah seorang protokoler.

Hal lain yang membuat protokoler kagum adalah penyesuaian petugas acara dengan perubahan rundown dan pengisi acara yang ditanggapi dengan cekatan oleh petugas. "Setting awal beda dengan hari H. Banyak berubah, dan kita Alhamdulillah dapat menyesuaikan dengan tanggap". Ujar Ely (IP/FISIP/BM'13)

Begitupun ketika jamuan makan siang. Saking besarnya apresiasi tersebut, Bu Mega sempat berkenan berfoto-foto dengan para mahasiswa Bidikmisi UIN Jakarta. 

Panitia yang bertugas dalam beberapa acara besar di UIN adalah Mahasiswa Bidikmisi, yang telah dilatih oleh Bagian Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (Umam’11/FU/TH)

Selasa, 24 Desember 2013

MAHASISWA BIDIKMISI UIN JAKARTA DIALOG BARENG BU MEGA, JOKOWI & BU RISMA


Auditorium Harun Nasution, Formabi Online— Mahasiswa Bidikmisi UINJakarta Sabtu kemaren (21/12) mendapat kesempatan berharga untuk dialog bareng dengan Hj. Megawati Soekarno Putri (Presiden ke-5 RI), Jokowi (Gubernur DKI Jakarta), Tri Rismaharini (Walikota Surabaya), Teten Masduki dan Cornelia Agatha.

Sebelum acara dimulai pada pukul 09.30, Auditorium Utama Harun Nasution yang berkapasitas 2500 orang tersebut sudah dipenuhi oleh para mahasiswa dan tamu undangan. “Dari pagi tadi mahasiswa sudah pada datang. Tamu undangan juga.” Ujar Delima Nabila Cahyani (BM’12/FST/Mtk) yang bertugas menjadi penerima tamu VIP.

Pada acara kali ini, mahasiswa  Bidikmisi dipercaya oleh pihak Rektorat untuk menjadi panitia utama. “Kami sengaja menunjuk mahasiswa Bidikmisi, karena dalam berbagai acara yang dihandle sukses.” Ujar Amellya Hidayat, Kordinator acara.

Dialog Kebangsaan yang bertema “Kedaulatan Pangan dan Martabat Bangsa” ini dimoderatori oleh Sukardi, politikus senior.  Sebelum dialog dimulai, terlebih dahulu hadirin disuguhi dengan penampilan Pusisi sajak Ibu karya WS. Rendra oleh Cornelia Aghata.

Selain itu, Mahasiswa Bidikmisi UIN Jakarta juga berkesempatan ramah tamah dengan seluruh pembicara dan tamu VIP lainnya di ruang Uni Club UIN Jakarta. “Seneng banget bisa makan bareng Bu Mega dan Jokowi. Poto-poto juga, hehe..” Ujar Elly (BM’13/IP/FISIP).


Sebelum ramah tamah, Megawati dan Jokowi sempat mengadakan konferensi pers di Ruang Diorama UIN Jakarta selama kurang lebih 15 menit. (Umam/BM’11/TH/FU)

Minggu, 22 Desember 2013

REVAN TERPILIH SEBAGAI KETUA FORMABI 13-14


Gedung Kemasiswaan, FORMABI Online—Sabtu 21/12, bertempat di Lobi Utama Gedung Kemahasiswaan, Rifqi Rif’an Fauzi yang akrab disapa Revan, terpilih sebagai Ketua FORMABI masa bhakti 2013-2014. Ia terpilih melalui pemilihan langsung. Pemilihan yang diikuti seluruh anggota FORMABI dari semua angkatan ini dipenuhi dengan antusiasme dan semangat dari pemilih yang terlihat mengantri di tempat registrasi.

“Dari dibukanya pencoblosan pukul 13.50, suasana terlihat ramai, banyak banget yang nganti, alhamadulillah lancar, tidak ada dorong-dorongan dan terkondisikan”. Ujar Risris (BM’12/IH/FSH) ketua panitia pemilihan.

Warek 3 memberi arahan
sebelum penghitungan suara
Sebelum pemungutan suara dimulai (pukul 13.20) para anggota FORMABI mengikuti debat kandidat dan pemaparan visi misi di Audiotorium Prof. Dr. Harun Nasution, selama kurang lebih setengah jam. Hadir dalam kesempatan tersebut adalah Admin Beasiswa UIN sekaligus Pembina FORMABI, Amellya Hidayat, SPd.

Pelaksanaan debat kandidat dan pemungutan suara berjalan agak molor dari waktu yang telah direncanakan, karena acara Dialog Kebangsaan bersama Ibu Megawati Soekarno Putri (Presiden RI ke-5), Jokowi (Gubernur DKI Jakarta), Bu Risma (Walikota Surabaya), Cornelia Agatha tidak selesai tepat pada pukul 13.00.

“Acara kita agak molor setengah jam, karena tempat yang mau digunakan belum bisa dikondisikan. Acara dengan Bu Mega dan Pak jokowi ngaret”. Ujar sekretaris panitia pemilihan, Muhaimin (BM’12/SA/FAH) saat ditemui selepas acara debat kandidat.

Setelah selesai debat kandidat, para mahasiswa Bidikmisi UiN Jakarta berduyun-duyun “menyerbu” Gedung Kemahasiswaan yang berada tepat di belakang Auditorium Prof. Dr. Harun Nasution.

Sampai waktu pemilihan ditutup pukul 16.00, tercatat ada 274 mahasiswa yang mengikuti pemilihan. “Ada 274 yang hadir, tadi kita hitung dari tanda tangan di absen”. Imbuh Risris.
Dari kiri, Risris (Ket. Pan), Faisal (cln 1),
Warek III, Revan (Baju Garis-garis, ketua
terpilih), Syauqi (cln. 2)

Sebelum penghitungan suara pukul 16.10, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, MA., memberikan “wejangan” kepada sekitar 35 mahasiswa yang menunggu penghitungan suara dimulai. Dalam sambutannya, beliau menghimbau kepada mahasiswa Bidikmisi UIN Jakarta untuk aktif berkontribusi membangun negeri.

Penghitungan suara pun, berjalan dengan lancar. Tercatat, nomor urut satu mendapat 92 suara, nomor urut 2 mendapat 18 suara dan nomor urut 3 mendapat 159 suara. Adapun suara tidak sah sejumlah 5. (Umam’11/FU/TH)

Kamis, 19 Desember 2013

BALON KETUA FORMABI JALANI FIT & PROPER TEST


Ruang Serba Guna Ma’had UIN, FORMABI Online—Kamis, (19/12) bertempat di Ruang Serba Guna Ma’had UIN Jakarta, tiga bakal calon Ketua Forum Mahasiswa Bidikmisi (FORMABI) melaksanakan tes uji kelayakan (fit and proper test). Tiga bakal calon tersebut adalah Rifqi Rif’an Fauzi (Ak/FEB/12), Faisal Abdurrahman (Tj/FAH/12) dan Syauqi Jazuli (MD/FIDKOM/12).

Fit and proper test yang dimulai pukul 20.00 WIB ini dipimpin oleh tiga anggota tim penguji, yaitu Luqman Helmi, S.IP (penerima beasiswa BUMN, alumni HI FISIP UIN Jakarta) sebagai ketua tim, Yusuf Ahmadi, S.Pd (penerima beasiswa BUMN/Teacher di Sekolah Unggulan Kharisma Bangsa) dan Faisal Hilmi (BM’10/pembicara Kongres Budaya Nasional 2013 di Bali/Wakil UIN pada Kongres Kebudayaan 2013 di Cina).

Beberapa materi yang diujikan antara lain materi keagamaan, keorganisasisan, kepribadian, Ke-UIN-an, Ke-Bidikmisi-an, isu nasional dan internasional, wacana sosial budaya dan ekonomi, serta strategi FORMABI untuk berkontribusi mewujudkan UIN menuju world class university.

Pelaksanaan fit and proper test ini bertujuan untuk memilih calon ketua FORMABI yang memahami UIN dan FORMABI secara mendalam, memahami pengetahuan umum dan mempunyai jiwa kepemimpinan. Sehingga diharapkan muncul sosok pemimpin yang membawa FORMABI pada kemajuan dan pengembangan anggota, serta mengantarkan FORMABI untuk tampil di level nasional. (KU, BM’11/FU)

Kamis, 21 November 2013

REVAN JADI PEMBICARA SEMINAR NASIONAL

www.uinjkt.ac.id

Auditorium Kopertais, 19/11/13, Formabi Online—Bertempat di Auditorium Kopertais, Rifqi Rif’an Fauzi, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi yang juga penerima beasiswa Bidikmisi tahun 2012 ini didaulat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional bertajuk “Membentuk Wirausaha Muda Handal” yang diselenggarakan oleh Enterpreneur Community UIN Jakarta (19/11).

Dalam seminar tersebut, dengan bersanding bersama pembicara-pembicara senior dan dosen ahli bidang Bisnis dan Keuangan, ia menyampaikan materi seputar Manajemen Keuangan selama kurang lebih 45 menit.

Saat ditemui di Fakultas, mahasiswa yang baru saja menerima penghargaan IP 4,00 dari Rektor UIN Jakarta ini mengungkapkan, bahwa ini kesempatan emas untuk melatih diri bicara di muka umum. “Saya jadikan ini latihan mental. Itung-itung promosi.” Ungkap Revan, sapaan akrab dia.

Selain Revan, Syahrul Falah, Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, yang juga penerima Beasiswa Bidikmisi tahun 2011 juga dipercayai menjadi moderator dalam seminar  yang dihadiri kurang lebih 300 orang tersebut.

Sebelumnya, Revan juga pernah dipercayai menyampaikan materi “Membangun Motivasi” pada acara Leadership Camp di Bogor, dan juga menjadi pemateri dalam Seminar Beasiswa di UIN Jakarta yang diselenggarakan oleh LDK UIN Jakarta, bertempat di Aula Student Center, Oktober kemaren. (Umam-FU’11)

Minggu, 17 November 2013

LILIS SHOFIYANTI LOLOS LKTS 2013 DI PONTIANAK


Soeta Airport, 18/11/13. Formabi Online—Setelah prestasi Edy Fajar Prasetyo pada KTT APEC Expo 2013 di Nusa Dua Bali Oktober kemaren, kini Bidikmisi UIN Jakarta kembali menorehkan prestasi. Lilis Shofiyanti, mahasiswa Bidikmisi angkatan 2011, Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam (SPI) Fakultas Adab dan Humaniora lolos 40 besar Lomba Karya Tulis Sejarah (LKTS) 2013 yang diselenggarakan oleh Kemdikbud RI. Oleh karena itu, ia mendapatkan kesempatan berangkat ke Pontianak bersama 40 peserta lain dari berbagai daerah di Indonesia. Rencananya, ia akan berada di Pontianak selama lima hari, dari tanggal 18 s.d. 23 Nopember.

Pada kesempatan ini, selain mewakili Propinsi Banten, ia sekaligus juga mewakili Propinsi DKI Jakarta, “Alhamdulillah, UIN menjadi wakil untuk Banten” Ungkap Ketua FORMABI UIN Jakarta ini, yang jugaKetuaKomunitasSaman UIN Jakarta.

Ia menceritakan, bahwa paper berjudul “Tari Saman, Simpul Pemersatu NKRI” ini dibuat hanya dalam waktu kurang dari 2 minggu. Ia juga melakukan riset data dan wawancara ke berbagai sumber, di antaranya di PNRI, IKJ, dan beberapa tokoh Aceh. “Kalo yang lain nulis papernya berbulan-bulan, paper ini diselesaikan kurang dari 2 minggu, dan Alhamdulillah bias rampung. Sempat keliling ke berbagai tempat untuk riset.” Tuturnya.

“Kebetulan, saya sangat suka dengan saman. Jadi, selain hobi, saya ingin saman menjadi penelitian saya, dan insya Allah akan berlanjut sebagai skripsi saya nanti. Mohon doanya semoga mendapat yang terbaik. Ini kebanggaan untuk kita semua.” Imbuhnya.

Dalam penuturannya, ia tak mengira jika papernya lolos. Pasalnya, selain dikerjakan dalam waktu singkat, ia mengaku bahwa sebenarnya hanya coba-coba. Ia mengatakan bahwa judul yang ia ajukan berawal dari obrolan ringan dengan beberapa orang teman Bidikmisi.

Menurut Admin Beasiswa UIN, Amellya Hidayat, S.Pd. saat dihubungi terpisah, Wakil Rektor III juga menyampaikan apresiasinya. “Kebetulan, kemaren Bapak Warek III sudah mendengar kabar ini, dan merasa bangga dengan teman-teman Bidikmisi.” Ungkap Pembina FORMABI ini, yang juga coach dari Lilis.

Sebelumnya, pada LKTS tahun 2011 lalu UIN Jakarta juga lolo hingga tujuh besar, yang saat itu diwakili oleh Firmansyah. Sedangkan tahun 2012, UIN Jakarta yang diwakili oleh Fauzan menyabet juara II dengan judul Sejarah Maritim Indonesia. (KU.’11)

Senin, 11 November 2013

BIDIKMISI UIN JAKARTA SILATURRAHIM KE USU, UNIMED DAN IAIN SU



www.uinjkt.ac.id

Formabi online, Medan, 6-8/11/13—Kamis s.d. Jum’at kemaren (6-7/11) Bidikmisi UIN Jakarta bertandang untuk silaturahim dan sharing dengan Bidikmisi Universitas Sumatra Utara (USU), Universitas Negeri Medan (Unimed) dan IAIN Sumatra Utara (SU). Kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan Dialog Lembaga Kemahasiswaan UIN Jakarta dengan USU, Unimed dan IAIN SU. Pada kesempatan ini, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Jakarta melalui Kabag Kemahasiswaan dan Alumni menunjuk Khoirul Umam, penerima beasiswa Bidikmisi tahun 2011 dari Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, yang juga Menteri Kominfo FORMABI UIN Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, ia dapat bertemu langsung dengan beberapa penerima beasiswa Bidikmisi dan juga pengelola dari Bagian Kemahasiswaan masing-masing Perguruan Tinggi yang dituju.  Kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk saling tukar informasi terkait kebidikmisian dengan beberapa kampus di atas. “Alhamdulillah, bisa bertemu dan sharing bareng dengan teman-teman Bidikmisi lain.” Ungkap dia yang dihubungi Formabi online lewat akun twitternya.

Diantara beberapa hal yang dibahas dalam kunjungan itu, adalah terkait living cost—baik nominal, kebijakan penyaluran dan penglolaannya, pembinaan mahasiswa penerima Beasiswa, program kerja organisasi/paguyuban Bidikmisi, hingga berkunjung ke Sekretaria Bidikmisi yang dimiliki.

Pada hari pertama (6/11) ia juga bertemu dengan penerima Beasiswa Bidikmisi IAIN SU yang kebetulan mengikuti acara dialog tersebut. Hari kedua, kampus yang dikunjungi pertama adalah Unimed. Di sana, selain bertemu dengan perwakilan mahasiswa Bidikmisi, ia juga berkesempatan untuk berdialog dengan pengelola Bidikmisi. Kampus selanjutnya yang dituju adalah USU, yang merupakan salah satu kampus besar di Sumatra Utara.

“Banyak informasi dan pelajaran penting dari pertemuan dengan teman-teman Bidikmisi dari berbagai daerah.” Tambahnya.

Diantara yang perlu diperhatikan oleh penerima beasiswa Bidikmisi UIN Jakarta adalah, bahwa kampus-kampus lain hanya mendapatkan living cost senilai enam ratus ribu perbulan. Sedangkan UIN Jakarta senilai tujuh ratus ribu rupiah. Ini diungkap oleh Umam, yang beberapa waktu lalu juga berkunjung ke Kampus IPB. “sejauh yang saya temui, Bidikmisi di kampus lain hanya mendapat enam ratus ribu tiap bulan, sendangkan kita lebih besar seratus lima puluh ribu rupiah dari mereka.” Imbuh dia saat ditemui di Gedung Kemahasiswaan.

Selain membahas living cost, program kerja oraganisasi/paguyuban Bidikmisi juga menjadi topic obrolan. Menurutnya, banyak hal yang harus kita benahi, jika melihat perkembangan dan pelaksanaan program-kerja Organisasi Bidikmisi di kampus lain. “Untuk sementara, kita hanya punya beberapa program seperti bhakti social, family gathering (Mosa), taaruf Formabi, Educated Traveling, Pemilu raya, musyawarah besar dan sebagainya. Kita belum pernah laksanain Expo Bidikmisi, tahun depan doain kita dapat melaksanakannya.” Terang dia.

Saat bertandang ke USU, ia juga berkesempatan mengunjungi Sekretariat Bidikmisi USU dan sekaligus bertemu dengan mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi. “Kebetulan mahasiswa Bdikmisi USU ikut dalam dialog, jadi setelah acara kita diajak mampir ke secretariat.” Cerita Umam, sembari menunjukkan foto bersama dengan mahasiswa Bidikmisi USU.


kegiatan ini adalah realisasi dari program Bagian Kemahasiswaan, yang sebenarnya hanya diikuti oleh DEMA, SEMA dan UKM yang ada di lingkungan UIN Jakarta. Karena beberapa pertimbangan, akhirnya diputuskan untuk mengajak serta mahasiswa Bidikmisi, demikian seperti diterangkan oleh Amellya Hidayat, S.Pd., Admin Beasiswa UIN Jakarta saat dihubungi di ruang kerjanya. (KU/'11)

Minggu, 03 November 2013

PERAIH IPK TERTINGGI WISUDA KE-91, SATU-SATUNYA MAHASISWA INDONESIA PADA IMAFA

Auditorium Prof  Dr Harun Nasution, Formabi Online--Pada Wisuda Sarjana ke-91 UIN Jakarta, Vinka Riski Amalia adalah sarjana dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi, yaitu 3.86 (Kumlaude) dari skala 4.0.
Demikian Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr Moh Matsna HS MA menyampaikan hal itu pada upacara Wisuda Sarjana ke-91 UIN Jakarta, di Auditorium Prof Dr Harun Nasution, Ahad (3/10/2013).
Sarjana Program Studi (Prodi) Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi (FST) itu menulis skripsi berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Padi Sawah (Studi Kasus: Gapoktan Mekarsari, Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kanupaten Bogor).”
Atas capaian prestasi itu, ia mengaku bersyukur dan bahagia. "Alhamdulillahi rabbil’alamin akhirnya selesai juga dan bisa lulus di semester ini. Terima kasih ya Allah, restu orang tua, dan support dosen pembimbing, serta teman-teman Agribisnis 2009," ujar Vinka, dara kelahiran, Tangerang, 24 Agustus 1991..
Selain ditabalkan sebagai peraih IPK tertinggi, Vinka dinilai sebagai sarjana berprestasi. Ia punya cerita dan pengamalan kuliah yang mengesankan, baik untuk dirinya maupun bagi sivitas akademik UIN Jakarta. “Yang paling memberikan kesan mendalam adalah betapa harunya diriku ketika paper yang kubuat dengan kedua orang sahabatku dapat tembus dalam International Food Agribusiness and Management Association (IFAMA) diterima, lolos dan berhak untuk dipresentasikan di forum tahunan tersebut di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat pada bulan Juni 2013.” akunya.
Karya tersebut, jelas dia,  merupakan satu-satunya yang mewakili mahasiswa pertanian Indonesia di kancah internasional pada forum tersebut.
Wisuda sarjana bertajuk "Merajut Tradisi Keilmuan yang Berkeadaban" ini, selain dihadiri para guru besar, dekan, orang tua/wali mahasiswa, juga dihadiri sejumlah diplomat Somalia dan para tamu undangan. Sejumlah diplomat Somalia menghadiri acara tersebut, karena terdapat sejumlah warga Somalia yang turut diwisuda.(D. Antariksa/Saifudin)